Search

Kabar Terbaru

RMI – Relawan Lingkungan untuk Perubahan Sosial Batch II

Relawan Lingkungan untuk Perubahan Sosial Batch II (Dok;RA)
Relawan Lingkungan untuk Perubahan Sosial Batch II (Dok;RA)

Bogor – Rimbawan Muda Indonesia (RMI) mengadakan kursus singkat (short course) bagi anak muda selama tiga hari pada 20 – 22 Juli 2018. Sebelumnya pada tahun 2016 lalu, RMI telah mengadakan short course pertama dengan sasaran yang sama yakni anak muda. Short course batch 2 mengambil tema “Relawan Lingkungan untuk Perubahan Sosial di Masyarakat” dan diadakan di Telaga Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Bermain seru dengan Tugu Pancoran (Dok; Reni A)
Bermain seru dengan Tugu Pancoran (Dok; Reni A)

Kegiatan ini diikuti oleh 17 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat adat, pendamping, guru hingga mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia yakni Jambi, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Papua. Selain jalur undangan, calon peserta harus melewati beberapa persyaratan untuk mengikuti short course ini. Selain aktif berorganisasi, salah satu syarat lainnya adalah menulis essai sebanyak 500-800 kata dengan beberapa tema yang telah ditetapkan panitia, yaitu: Hak Asasi manusia, Pengelolaan Sumber Daya Alam, Pendidikan Alternatif, dan Masyarakat Adat. Peminat kursus singkat angkatan kedua ini cukup tinggi dimana ada 47 pelamar yang mendaftar, namun hanya 15 yang lulus seleksi.
Sesi Materi "Masyarakat Adat dan Perubahan Lingkungan oleh Mbak Indit - Sokola Rimba (Dok;Cindy J.)
Sesi Materi “Masyarakat Adat dan Perubahan Lingkungan oleh Mbak Indit – Sokola Rimba (Dok;Cindy J.)

Indra N. Hatasura, fasilitator sekaligus penanggung jawab kegiatan mengatakan bahwa “Ada tiga tujuan dari kegiatan ini, yaitu meningkatkan pemahaman peserta akan isu-isu lingkungan, ekonomi dan sosial dalam gerakan sosial, mempersiapkan peserta untuk melakukan aksi perubahan sosial di lingkungan masing-masing dan membentuk jaringan relawan lingkungan untuk perubahan sosial”.
Mengurai permasalahan lingkungan melalui Spider Web oleh Mabk Tilla - RMI (Dok; Reni A.)
Mengurai permasalahan lingkungan melalui Spider Web oleh Mabk Tilla – RMI (Dok; Reni A.)

Menggunakan metode fun learning suasana yang tercipta pun menjadi seru, hidup dan bersemangat. Pengunaan ice breaking dan games misalnya selain untuk membuat suasana santai, tidak membosankan juga lebih memudahkan peserta dalam memahami isi materi. Jenis permainannya beragam mulai dari permainan Zombie, Spider Web, Kapal Pecah, Millioner, Treasure Hunt, dan Drama. Permainan-permainan ini erat kaitannya dengan materi yang disampaikan, seperti Etika Lingkungan, Politik Ekologi, HAM dan Keadilan Sosial, Generasi Muda dan Ekologi, Masyarakat Adat dan Perubahan Lingkungan, dan Gender dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam.
Suasana bermain drama untuk menunjukkan kehidupan masyarakat desa (Dok; Reni A.)
Suasana bermain drama untuk menunjukkan kehidupan masyarakat desa (Dok; Reni A.)

Christine B.S. Kombong, mahasiswi jurusan Biologi asal Papua, mengaku kegiatan ini sangat menyenangkan dan membantu untuk memahami isu-isu lingkungan dengan mudah dan menarik.
Sesi diskusi kelompok selalu ada di beberapa materi lho (Dok;Reni A.)
Sesi diskusi kelompok selalu ada di beberapa materi lho (Dok;Reni A.)

Hal yang sama diungkapkan oleh Nasruddin, peserta dari Kasepuhan Pasir Eurih “Saya sangat senang dengan kegiatan yang dilakukan selama tiga hari ini. Semua materi yang disampaikan adalah hal baru bagi saya, dan saya mulai memahami isu-isu lingkungan, jender, dan masyarakat adat (orang Rimba) lain yang menjadi peserta juga,”.
Permainan ala Mas Bawor ini menunjukkan bagaimana terjadinya perebutan sumber daya (politik ekologi)
Permainan ala Mas Bawor ini menunjukkan bagaimana terjadinya perebutan sumber daya (politik ekologi)

Harapannya, semoga para peserta yang notabene adalah para pemuda/i diharapkan mampu mengembangkan dan berkontribusi pada perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan di komunitas dan daerah masing-masing. Dan tetap berjaringan sebagai relawan lingkungan untuk perubahan sosial.
Sesi Materi " Gender dan Pengelolaan SDA" oleh Mbak Nani (Dok ; Reni A.)
Sesi Materi ” Gender dan Pengelolaan SDA” oleh Mbak Nani (Dok ; Reni A.)

(Penulis;Yosfi Aldi, ed:Reni A.)

Recent News

2
Langkah Kolaboratif Pendokumentasian dan Pelestarian Keragaman Pangan Lokal Nusantara
2-1
Peran Krusial Perempuan dan Generasi Muda dalam Konferensi Tenurial 2023
Windows-10-4K-Wallpapers-24
Demokrasi dalam Kacamata Masyarakat Adat
IMG_20231209_120656
Konsolidasi 2024 Masyarakat Kasepuhan Bongkok Untuk Perjuangan Hak Pengakuan Hutan Adat
3
Sekelumit Cerita dari Teh Jarsih bersama Kelompok Lodong dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Kasepuhan Cibarani
DSCF2674_15_11zon
Acara Puncak dan Penutupan Festival Pare Ketan 2023
DSCF2287_21_11zon
Batur Ngawangkong #2: Refleksi dan Rekomendasi dari Forum KAWAL
DSCF2060_1_11zon
Batur Ngawangkong #1: Peningkatan Kapasitas Forum KAWAL di Festival Pare Ketan 2023
Pembukaan Festival Pare Ketan 2023
4
Jalan Panjang Perjuangan Atas Hak Pengakuan Hutan Adat Kasepuhan Cibedug 
Follow by Email
YouTube
YouTube
Instagram