Pembelajaran dari Proses Penetapan Hutan Adat di Indonesia

Jakarta, RMI – Selama periode Februari-Juni 2018 RMI melakukan riset tentang Proses Pra dan Pasca Penetapan Hutan Adat di Indonesia bekerjasama dengan Koalisi Hutan Adat. Koalisi Hutan Adat ini terdiri dari HuMa (Jakarta), YMP (Sulteng), Bantaya (Sulteng), AMAN Sulsel, LBBT (Kalbar), dan Qbar (Sumbar). Hasil riset yang didukung oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) ini disampaikan di Hotel Century …

Pengumuman Seleksi – Peserta Short Course Relawan Lingkungan untuk Perubahan Sosial (Batch 2)

Antusiasme kaum muda akan permasalahan lingkungan dan perubahan sosial nampak dalam banyaknya pendaftar Short Course Relawan Lingkungan untuk Perubahan Sosial Batch ke-2 yang melebihi jumlah pendaftar pada batch pertama tahun 2016 lalu. Setelah melalui proses seleksi, dari total 47 pendaftar telah dipilih 20 orang yang berhak mendapatkan beasiswa untuk mengikuti kegiatan ini. Berikut hasil seleksi tersebut: Martina Fandasari – Sokola Rimba, Jambi – 0812xxxxx623 …

Short Course – Relawan Lingkungan untuk Perubahan Sosial (Batch 2)

RMI adalah sebuah organisasi pergerakan yang memandang generasi muda, khususnya mahasiswa/i sebagai aspek penting dalam mendukung kerja-kerja sosial dan pengabdian masyarakat. Mahasiswa/i sebagai agen perubahan, akan memberikan dampak positif yang signifikan apabila peran aktifnya dapat disalurkan melalui berbagai program yang langsung berhubungan dengan masalah sosial dan lingkungan.

Pada tahun 2018 ini, RMI bermaksud untuk mengadakan kursus singkat “Relawan Lingkungan untuk Perubahan Sosial (Batch 2)”, setelah pada tahun 2016 kursus yang pertama diadakan dan diikuti oleh 20 orang. Melalui kursus ini peserta akan akan dibekali pengetahuan, wawasan dan jaringan untuk membekali sekaligus meningkatkan kesiapan mereka agar dapat beraktivitas sesuai kapasitas masing-masing, dan tetap berkontribusi pada keadilan lingkungan dan sosial.

Metode yang digunakan pada short course ini adalah metode fun learning, reflektif untuk membangun kesadaran kritis bagi peserta. Peserta akan diajak untuk berpikir luas, lalu mendalam guna melihat alternatif-alternatif pemecahan masalah.

 

“Banyak pemgalaman baru yang gue dapet dari short course, selain nambah temen, wawasan, juga attitude. Pematerinya keren, bukan cuma backgroundnya, cara penyampaiannya pun disesuaikan dengan kondisi peserta sehingga mudah dimengerti. Proses seleksi pesertanya juga kayaknya ketat ya, jadi bisa punya temen yang juga punya wawasan luas di bidangnya, jadi bisa saling share ilmu. Ada sedikit catatan sih, kalau bisa ada satu waktu setelah shortcourse, kasih ruang untuk dipraktekin, supaya lebih ngelotok ilmu yang dibawa dari shortcourse. Keren lah, mantap!”

Ade Ridwan – Peserta Short Course Relawan Lingkungan Batch 1

 

“Short course relawan lingkungan untuk perubahan sosial adalah first crush saya pada isu isu lingkungan, ini short course ternagih dan terkeren yg pernah saya ikutin. Kita bener-bener bisa melek dan sadar bahwa banyak banget masalah sosial disekitar kita tapi bukan dengan cara yang ngebosenin. Bukan cuma dengerin narsum sampein materi dan teori-teori yang sulit dimengerti. Kita belajar dengan cara yang fun, susah ditebak, challenging, dan misterius, gak berasa lagi belajar pokonya!! Plus kita bisa dapat temen dari berbagai disiplin ilmu, jadi tambah pengetahuan dan tambah jaringan pertemanan!”

Cindy Julianty – Peserta Short Course Relawan Lingkungan Batch 1


Pendaftaran:

  1. Pendaftar adalah mahasiswa/i, atau mewakili kelompok masyarakat usia 17-22 tahun
  2. Mengisi dan menyerahkan Formulir Peserta dan Foto (unduh di sini)
  3. Menulis dan mengumpulkan esai sebanyak 500-800 kata (format A4, Word, margin normal, font times new roman, ukuran 12) dengan pilihan tema: Hak Asasi Manusia, Pengelolaan Sumber Daya Alam, Pendidikan Alternatif, atau Masyarakat Adat. Esai yang ditulis perlu menjabarkan tentang: Keadaan umum permasalahan / potensi, Pendapat Anda tentang tema yang diambil, Alternatif pemecahan masalah yang Anda sudah lakukan
  4. Kedua file tersebut dikirimkan ke email sifu@rmibogor.id, dan di CC ke indra@rmibogor.id, selambat-lambatnya tanggal 10 Juli 2018. Panitia akan mengumumkan kepesertaan pada tanggal 13 Juli 2018 melalui Instagram dan Facebook Page Yayasan RMI Bogor.
  5. Peserta yang sudah terseleksi akan dihubungi kembali dan diminta menyerahkan commitment fee sebesar Rp 150.000 yang akan diserahkan kembali kepada peserta saat mengikuti short course (commitment fee tidak dikembalikan kepada peserta yang mengundurkan diri). Peserta yang tidak menyerahkan commitment fee sampai tanggal 17 Juli 2018 akan dianggap mengundurkan diri sehingga kepesertaannya dapat digantikan oleh orang lain.
  6. Peserta terpilih wajib membawa sumbangan 3 buku bacaan anak / remaja/dewasa (bekas) untuk didonasikan ke perpustakaan kampung, yang diserahkan saat mengikuti short course.

RMI menyediakan beasiswa bagi peserta yang meliputi akomodasi, konsumsi selama pelatihan, transportasi bersama dari kantor RMI menuju lokasi pelatihan (pulang pergi). Pengeluaran di luar hal-hal yang sudah disebutkan tadi ditanggung oleh peserta sendiri.

 

Materi Short Course:

  • Etika Lingkungan
  • Politik Ekologi
  • Keberlanjutan dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
  • Dasar-Dasar Kesetaraan Gender
  • Gender dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
  • Hak Anak dan Pembangunan
  • Gerakan Perubahan Sosial melalui Anak Muda
  • Team Building dan Berjaringan

Waktu dan Tempat

Waktu                : Jumat – Minggu, tanggal 20-22 Juli 2018

Tempat              : Bogor

Point Keberangkatan

Peserta berkumpul pada hari Jumat 20 Juli 2018, pukul 07.00 pagi di Kantor RMI, Perum Bogor Baru Blok C1 No 12A Bogor 16127

Fasilitas

Panitia akan menyediakan akomodasi dan konsumsi selama pelatihan. Transportasi dari tempat peserta ke lokasi pelatihan atau sebaliknya, ditanggung peserta. Apabila ada training kit atau copy materi dari narasumber, akan diberikan saat pelatihan berlangsung. Panitia akan memberikan sertifikat pelatihan.

Kontak

Silahkan menghubungi Sifu (0818 0711 7488) untuk informasi lebih lengkapnya.

 

Program Peduli untuk Pemberdayaan Perempuan Kasepuhan Pasir Eurih

Berawal dari kesulitan memperoleh kebutuhan sayuran sehari-hari, perempuan-perempuan Kasepuhan Pasir Eurih berinisitaif membentuk kelompok tani untuk menanam sayur seperti tomat, cabai dan caisim, buncis dan terong. Hasil pertanian mereka dapat memenuhi pasokan sayur di kampung Pasir Eurih, serta dapat membantu kebutuhan ekonomi keluarga. Perubahan sederhana ini merupakan upaya dan semangat perempuan-perempuan Kasepuhan Pasir Eurih bersama pendampingan RMI melalui Program Peduli. …

Kebun Pekarangan Hutan Adat Kasepuhan Karang

Penulis: Novytya Ariyanti (Staf Knowledge management) Pemanfaatan lahan pekarangan dilakukan oleh sebagian besar warga Kapudang, Kasepuhan Karang untuk menaman sayur-sayuran dan tanaman obat-obatan. Praktek pemanfaatan lahan pekarangan dilakukan lebih dari lima tahun yang lalu, dalam upaya memenuhi kebutuhan sayur di kampung. Demikian ditegaskan oleh Ketua RT Kampung Kapudang, Sapiin, di rumahnya (Sabtu, 14/10). Kampung Kapudang merupakan salah satu kampung yang …

Festival Kasepuhan menuju Pengakuan Hutan Adat Kasepuhan

[Lebak, 5 September 2016] Masyarakat Adat Kasepuhan di wilayah Lebak, Banten mengadakan rangkaian Festival Kasepuhan untuk terus menyuarakan dan memelihara semangat pengelolaan sumberdaya alam yang lestari oleh masyarakat. Festival ini diadakan selama 2 hari pada tanggal 6 dan 7 September 2016 di wewengkon (wilayah adat) Kasepuhan Pasir Eurih, salah satu Kasepuhan yang wilayahnya beririsan dengan wilayah Taman Nasional Gunung Halimun …