Kali keempat, kami (Rahma dan Mahmud/RMI) datang ke SMPN 13 Bogor pada 4 November 2014. Walaupun pada kali ini tidak banyak siswa yang berkumpul, dikarenakan kelas IX (sembilan) sudah mulai bimbingan belajar untuk persiapan UN. Terhitung ada 13 siswa didampingi 1 orang guru pembina dalam kegiatan Cisadane River Watch kali ini.
Pertemuan kali ini merupakan kelanjutan pertemuan sebelumnya pada 30 September dan 14 Oktober 2014. Bersama siswa SMPN 13, sudah melakukan kegiatan pemantauan kualitas air melalui biomonitoring. Maka kali ini yang akan dilakukan yakni menilai habitat sungai di aliran sungai Cisadane, tepatnya daerah Cigading yang dekat dengan SMPN 13. Lokasi yang sama dengan praktek biomonitoring pada beberapa waktu lalu.
Seperti biasa, untuk mengawali pertemuan dilakukan review pertemuan sebelumnya dan menjelaskan apa yang akan dilakukan hari ini. Agenda hari ini yaitu melakukan penilaian habitat sungai dengan bantuan dua lembar tabel penilaian data fisik habitat sungai. Jadi diharapkan pengerjaannya bisa lebih mudah, tinggal melakukan “scoring”. Ada beberapa poin dalam tabel tersebut yang menceritakan keadaan sekitar sungai dan tugas kita sebagai peneliti muda cukup sederhana yaitu memantau dan mencocokkan keadaan yang diamati dengan isian tabel dalam lembar kerja. Lalu didiskusikan dengan teman sekelompok berapa nilai yang diberikan (panduan nilai sudah tersedia di dalam kolom).
Kemudian siswa yang hadir membagi diri dalam kelompok. Wah hebat, ternyata inisiatif para siswa sangat baik, secara mandiri mereka mengelompokkan diri menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok mendapatkan satu lembar kerja. Selain tabel ‘scoring’, dalam lembar kerja tersebut ada isian untuk mencari tahu kecepatan arus sungai, lebar sungai dan lebar badan sungai.
Sebelum pergi ke sungai, kami bertanya ‘apa hubungannya biomonitoring dengan kondisi fisik habitat sekitar sungai’ ? Beberapa siswa menjawab bahwa kondisi fisik habitat sungai akan berpengaruh terhadap hewan yang tinggal di dalamnya. Ada tantangan bagi setiap kelompok memprediksikan berapa nilai yang diberikan untuk habitat sungai, tempat dimana kita melakukan biomonitoring pada beberapa waktu lalu. Total nilai 140 (angka sempurna) dan setiap kelompok harus berdiskusi menentukan berapa nilainya berdasarkan hasil pengamatan mereka di sungai nanti.
Setelah semua siap maka kami langsung meluncur ke sungai di daerah Cigading, 15 menit perjalanan dari sekolah sampai lokasi di bawah jembatan. Kami menentukan 3 titik percobaan untuk mencari data fisik sungai. Yang menarik adalah tahap awal untuk mencari kecepatan arus sungai, dengan bantuan alat sederhana; satu bola plastik dan tali rafia ukuran 5 meter setiap kelompok. Awalnya agak kesulitan karena bola yang diikatkan selalu lepas dari tali rafia dan hanyut, sehingga seakan-akan sedang memancing bola. Kelompok 3 yang berada di lokasi paling hilir, menjadi penyelamat bola-bola yang hanyut. Saat bola sudah bisa ditaklukan mereka melakukan percobaan beberapa kali untuk memastikan data yang didapat benar. Begitupun dengan lebar sungai dan lebar badan sungai dengan bantuan tali 5 meter tadi, mereka mendapatkan data yang dibutuhkan. Lalu cuaca mulai mendung sehingga kami memutuskan untuk mencari data fisik di pinggir sungai, karena menurut warga sekitar Sungai Cigading ini kalau hujan bisa langsung besar dan meluap.
Setelah itu, setiap kelompok bekerja sama untuk menentukan nilai mana yang cocok dengan keadaan sekitar sungainya yang diamati. Tanpa terasa hari sudah mulai senja dan akhirnya setiap kelompok mendapatkan skor dari penilaian data fisik habitat. Nah inilah hasil penilaian kondisi fisik habitat Sungai Cigading dari masing-masing kelompok……
Kelompok |
: |
I |
II |
III |
Hasil |
: |
94 |
100 |
97 |
Keterangan hasil |
: |
Baik |
Baik |
Baik |
Prediksi awal | : |
87 |
110 |
100 |
Wah ternyata hasil tiap kelompok tidak terlalu jauh, agak mirip angkanya. Angka kisaran itu menunjukkan bahwa kondisi fisik habitat Sungai Cigading masih tergolong baik, belum banyak perubahan dari kondisi aslinya. Karena hari sudah sore maka disepakati untuk melanjutkan presentasi dan diskusi dalam pertemuan berikutnya. Seperti biasa, sebelum pulang dilakukan sesi narsis ala SMPN 13 Bogor….
Oleh: Rahma Novianty