![[ACTION ALERT] With their feet buried in cement, Kendeng Farmers appeal to President](data:image/svg+xml;base64,PHN2ZyB4bWxucz0iaHR0cDovL3d3dy53My5vcmcvMjAwMC9zdmciIHdpZHRoPSIxMDgwIiBoZWlnaHQ9IjY3NSIgdmlld0JveD0iMCAwIDEwODAgNjc1Ij48cmVjdCB3aWR0aD0iMTAwJSIgaGVpZ2h0PSIxMDAlIiBzdHlsZT0iZmlsbDojY2ZkNGRiO2ZpbGwtb3BhY2l0eTogMC4xOyIvPjwvc3ZnPg==)
oleh admins | Mar 23, 2017 | Siaran Pers1
Thursday, 23rd March 2017 The Kendeng farmers call on the President of Indonesia, Joko Widodo, to revoke the license for the state-owned cement maker PT Semen Indonesia in Rembang, Central Java. If this factory is built the effects on both the environment and the...
oleh admins | Mar 23, 2017 | Pengorganisasian Masyarakat
Pagi itu, seperti biasanya, Sukawandi menyempatkan untuk menikmati secangkir kopi sebelum beraktivitas seharian di hutan. Sukawandi bersama sebagian besar masyarakat di desanya memang bermata pencaharian sebagai petani. Kopi yang ia minum setiap pagi adalah kopi yang...![[ACTION ALERT] With their feet buried in cement, Kendeng Farmers appeal to President](https://rmibogor.id/wp-content/uploads/2017/03/kendeng-1080x500.jpg)
