Kabar Terbaru

Dukungan BUPSHA-KLHK untuk Hutan Adat Karang

Forum Sekolah Lapang Pengembangan Usaha Hutan Adat (Dokumentasi RMI 2017)
Forum Sekolah Lapang Pengembangan Usaha Hutan Adat (Dokumentasi RMI 2017)

Antusiasme yang tinggi terlihat dari wajah dan gesture tiga puluh dua orang individu yang berasal dari masyarakat adat Kasepuhan Karang saat mengikuti kegiatan Sekolah Lapang Pembibitan dan Pupuk organik di Bogor. Kegiatan dilaksanakan dengan dukungan dari Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat [BUPSHA], salah satu unit di bawah Direktorat PSKL Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Progam Peduli Adat. Peserta terdiri dari 7 perempuan dan dua puluh lima laki-laki, dimana 37,5% dari total peserta merupakan generasi muda Kasepuhan Karang (berusia 15-24 tahun).

Dalam pembukaan, Sekditjen PSKL KLHK mengatakan “Ini merupakan kegiatan pertama bagi masyarakat adat yang sudah mendapatkan hutan adat. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat adat yang lain”.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 21-23 Agustus 2017 ini bertempat di Hotel Pangrango 2 Bogor. Hari pertama, diisi dengan pemaparan materi tentang pembibitan dan pupuk organik. Hari kedua, dilakukan praktek lapangan di Persemaian Permanen milik BPDASHL Citarum-Ciliwung di Cimanggis, Depok.

“Kami sangat bersyukur bisa mendapatkan ilmu ini. Semua ilmu yang didapatkan disini, pasti akan saya praktekan nanti di kampung” ujar Mamah, salah satu peserta.

Masyarakat Kasepuhan Karang dalam kegiatan Sekolah Lapang Pembibitan (Dokumentasi RMI)
Masyarakat Kasepuhan Karang dalam kegiatan Sekolah Lapang Pembibitan (Dokumentasi RMI)

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada RMI yang telah mendampingi kami, juga terima kasih kepada BUPSHA yang telah memfasilitasi kami untuk bisa belajar disini” ujar Jaro Wahid, Kepala Desa Jagaraksa yang mendampingi masyarakat Kasepuhan Karang.

Fahmi Rahman, Koordinator Pengorganisasian Masyarakat RMI mengatakan bahwa kegiatan ini akan sangat mendukung dalam upaya pengelolaan Hutan Adat Kasepuhan Karang. “Ada sekitar 21000 bibit yang dibutuhkan masyarakat dalam upaya penanaman Hutan Adat, tentu ilmu ini akan sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan bibit tersebut”.

Dalam evaluasi kegiatan dan rencana kerja, akan ada setidaknya 4 lokasi demplot pembibitan yang akan dibangun di Kasepuhan Karang.

***

(Divisi Pengelolaan Pengetahuan RMI)

Recent News

1
Mendorong Kemandirian Ekonomi dan Kelestarian Hutan: Perhutanan Sosial di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
4-4
Fina, Partisipan Perempuan Baru Forum KAWAL
1-2
Refleksi Destinasi Super Prioritas di Labuan Bajo dari Pelatihan Kepemimpinan 3 Kampung Katong
image-7
Pertemuan Kampung: Ngaji SK Penetapan Hutan Adat Wewengkon Kasepuhan Cibedug
image-1
Forum KAWAL Sampaikan Rekomendasi ke Pemerintah Kabupaten Lebak Untuk Mewujudkan Kebijakan Inklusif 
3-7
Sarmani: Proses dan Dampak Tujuh Tahun Berkegiatan dengan RMI
3
KAWAL: Upaya Generasi Muda Adat dalam Mengkaji Peralihan Desa ke Desa Adat 
Foto Artikel (10)
Menuju Generasi Muda Adat Berdaya melalui Forum KAWAL di Kabupaten Lebak, Banten
RMI Ok
Hutan Adat Sebagai Obat Trauma Bagi Masyarakat Kasepuhan Karang
1
Agensi Perempuan Kasepuhan Cirompang dalam Menciptakan Ketahanan Pangan Keluarga
Follow by Email
YouTube
YouTube
Instagram