Kita butuh lebih dan semakin banyak orang yang memiliki keahlian ini (media dan komunikasi) untuk menguatkan aksi-aksi yang telah dirancang oleh berbagai gerakan. Membantu menyuarakan tuntutan, mendapat dukungan publik hingga mendapatkan semakin banyak orang yang turut serta dalam gerakan bahkan melakukan tekanan kepada target-target tertentu.
“Kelas paling menarik adalah kelas teknik dasar fotografi. Dari situ bisa langsung nangkep! Oh iya ya, ternyata sekompleks itu ya. Selain itu.. itu sangat bermanfaat. Kenapa? Karena bisa diaplikasikan langsung..Jadi tahu gimana sudut-sudutnya, teknik-teknik ambil videonya supaya bagus dan jelas. Pokoknya itu terpakai di kehidupan sehari-hari.” Kata salah satu peserta.
Dari tanggal 22-23 dan 28-29 Mei 2021 RMI mengadakan kelas online Kampanye Digital yang diikuti oleh 26 orang peserta terseleksi dari berbagai kota di Indonesia dengan beragam latar belakang pendidikan, usia, gender dan demografi. Dari 26 orang peserta, 80.8 % diantaranya adalah mereka yang berada pada rentang umur 20-25 tahun dan sisanya 19.2% berumur kurang dari 20 tahun. Sementara dari jenis kelamin berimbang antara laki-laki dan perempuan, yaitu masing-masing 13 orang. Kelas Kampanye Digital sendiri terdiri dari 4 rangkaian kelas yang diadakan untuk memberikan pemahaman pentingnya media digital dan komunikasi dalam berkampanye.
Kelas online Kampanye Digital adalah bagian dari rangkaian peningkatan kapasitas anak muda khususnya dalam mengkampanyekan Hak Anak Muda atas Lahan (Agraria) di Asia. Kegiatan ini didukung oleh proyek CBI 7 dari International Land Coalition dan proyek terre des hommes – Germany untuk aksi-aksi anak muda untuk perubahan sosial dan lingkungan. Pelaksanaan kegiatan ini cukup menantang, terutama karena kelas berlangsung cukup panjang dan karena koneksi internet yang kurang stabil di beberapa lokasi pembelajaran. Di kampung-kampung, selain dilakukan secara online, satu atau dua fasilitator juga melakukan pendampingan secara offline guna mempermudah pembelajaran bagi kelompok anak muda yang difasilitasi. Selama pembelajaran dilakukan, RMI sebagai penyelenggara kegiatan ini juga mendapatkan pembelajaran-pembelajaran seperti bagaimana menjaga atmosfer pembelajaran tetap kondusif, penggunaan fitur-fitur baru di media online, mengatasi hilangnya sinyal secara tiba-tiba sampai memastikan penugasan dari mentor dapat diselesaikan oleh peserta.
Kenapa Kampanye Digital Penting?
Kampanye adalah rangkaian aksi dan strategi yang kita lakukan guna mencapai sebuah tujuan. Tujuan-tujuan itu bisa untuk sekedar mengingatkan, atau untuk mengajak untuk beraksi. Kampanye dimulai dengan menentukan tujuan, strategi yang akan digunakan, dan menentukan sasaran yang akan dipengaruhi serta waktu yang tepat untuk melaksanakannya. Hal lain yang penting untuk ditentukan dalam melakukan kampanye adalah mengenai media yang digunakan dalam menyampaikan pesan.
Sejak tahun 2000-an awal, penggunaan internet di kalangan masyarakat meningkat drastis. Melakukan browsing di internet sudah bukan merupakan sesuatu yang mewah. Di kampung-kampung dimana sinyal internet sudah masuk, masyarakat juga berubah secara cepat. Perangkat-perangkat komunikasi seperti telepon genggam juga berkembang mendukung teknologi yang diperlukan untuk keperluan internet. Demikian juga dengan model kampanye. Bila sebelumnya kampanye menggunakan media konvensional seperti koran cetak dan selebaran, saat ini kampanye juga sudah masuk dunia digital. Penggunaan media seperti Facebook, Instagram, Twitter, Youtube sudah menjadi hal umum. Di masa pandemi COVID-19, penggunaan internet juga melonjak pesat akibat keterbatasan masyarakat untuk bertemu secara tatap muka langsung.
Hal-hal di atas adalah salah satu alasan pelatihan kampanye digital dibuat, karena pentingnya peran media digital dan komunikasi dalam berkampanye. Para campaigner, terutama yang bergerak di isu-isu sosial dan lingkungan juga perlu memiliki pengetahuan dan keahlian-keahlian terkait itu, untuk memperkuat aksi-aksi mereka. Dengan memperkuat kampanye digital maka kelompok-kelompok pergerakan dapat membantu menyuarakan tuntutan mereka, mendapat dukungan publik bahkan mendapatkan semakin banyak orang yang turut serta dalam gerakan tersebut. Di lain pihak kampanye digital yang kuat dapat memperlihatkan kekuatan gerakan untuk melakukan tekanan kepada target-target tertentu.
Materi Pelatihan
Media sosial dengan kedua sisinya (positif vs negatif) sangatlah bergantung pada cara kita dalam menggunakannya. Pertemuan pertama peserta diisi dengan materi “Kekuatan Media Sosial (berdampak lewat media sosial) yang dilanjutkan dengan kelas “Karakteristik Media Sosial”. Tujuan pembelajaran ini adalah agar peserta memiliki pertimbangan sebelum memilih media komunikasinya dalam berkampanye. Sesi-sesi berikutnya yang tak kalah menarik adalah “Perencanaan dan Strategi Kampanye Digital dan kelas “Mengembangkan Cerita” juga didapatkan peserta untuk membantu merancang dan memetakan strategi komunikasi yang dibutuhkan sesuai konteks di kelompoknya masing-masing.
Selain pengetahuan dan keterampilan yang disebutkan di atas, hasil lain yang ingin dicapai pada kelas kampanye digital adalah untuk penguasaan dasar fotografi dan videografi lewat kelas “Dasar-dasar Fotografi dan Videografi”. Pertama peserta dilatih agar bisa menemukan ide/ gagasan untuk kebutuhan content pembuatan video. Kemudian dilanjutkan dengan belajar membuat sinopsis yang akan digunakan sebagai bahan awal/ draft treatment video mereka. Peserta belajar bagaimana dasar dalam merencanakan pembuatan video yang kemudian diikuti dengan kelas “Teknis Mengambil Foto dan Video”. Di akhir sesi, setelah mendapatkan materi mulai dari perencanaan hingga eksekusi kampanye digital, peserta berkesempatan untuk belajar metode dasar dalam mengukur capaian kampanye yang telah dilakukan.
Pelatihan yang diselenggarakan dalam rangkaian panjang ini harapannya dapat menguatkan kampanye-kampanye yang telah diinisiasi oleh anak muda, terutama terkait kampanye digital. Sama seperti selebgram yang diikuti oleh ribuan follower, dan postingan jualannya di like dan instruksinya diikuti banyak orang, sedianya kelompok-kelompok gerakan sosial dan lingkungan juga mampu mempunyai banyak follower dan komunikasi yang dibangun mampu mencerahkan dan mengajak lebih banyak orang untuk beraksi.
Penulis: Novia FS
Editor: Indra N. H.