LEBAK. Siang itu (28/7), kesibukan nampak terlihat di pintu masuk Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, bersama beberapa warga Baduy bersiap diri menyambut kedatangan tamu dari Kemenko PMK (Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan). Rombongan yang ditunggu tiba pukul 12.00 WIB dan langsung disambut secara simbolis dengan pengalungan selendang tenun bermotif suat songket khas Baduy oleh Jaro Saija serta perwakilan tokoh Baduy Luar dan Dalam.

Jaro Saija mengalungkan Tenun Baduy pada I Nyoman Shuida | Foto: Indri Guli
Kunjungan Kemenko PMK dipimpin oleh Deputi VII Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Kawasan, I Nyoman Shuida. Hadir juga Kemitraan, The Asian Foundation (TAF), dan Rimbawan Muda Indonesia (RMI) sebagai fasilitator Program Peduli. Selanjutnya rombongan meneruskan perjalanan menuju kediaman Kepala Desa Kanekes diiringi irama musik dari kelompok kesenian angklung.
Kehadiran Kemenko PMK beserta rombongan merupakan momen silaturahmi dan diskusi antara Masyarakat Adat Baduy dengan perwakilan pemerintah pusat. Diskusi tersebut dihadiri juga oleh perwakilan Kecamatan Leuwidamar, Pemerintah Kabupaten Lebak, serta warga Baduy, baik Baduy Luar maupun Baduy Dalam. Jaro Saija dan perwakilan Baduy Dalam menyampaikan sejumlah keinginan masyarakat dalam kesempatan tersebut. Permohonan yang diajukan antara lain kebutuhan lahan berladang seluas 10 hektar untuk kelembagaan adat (dangka), pembenahan pelayanan kesehatan, peningkatan kapasitas aparatur desa, peningkatan ekonomi, serta pengakuan status kepercayaan Sunda Wiwitan dalam e-KTP.

Diskusi Masyarakat Adat Baduy dengan Kemenko PMK. | Foto: Indri Guli
Diskusi berlangsung hingga malam hari dengan beberapa masukan yang diberikan I Nyoman Shuida kepada Pemerintah Desa Kanekes dan juga dangka. Nyoman juga berjanji akan membahas pengajuan Masyarakat Baduy dalam pembahasan di Kemenko PMK. Harapannya, pembahasan tersebut dapat juga diteruskan kepada presiden.
Selain Baduy Luar, kunjungan juga dilakukan ke wilayah Baduy Dalam, tepatnya Kampung Cikeusik. Di sana, Kemenko PMK kembali berdiskusi dengan perwakilan masyarakat Baduy Dalam di kediaman Jaro Alim sebagai Jaro Tangtu.
Penulis: Zaini (Staf Knowledge Management RMI)