Inisiatif Kebun Pekarangan; Sebuah Usaha Memartabatkan Lahan dan Pangan Lokal

Bertempat di Imah gede Kasepuhan Cibarai, RMI memfasilitasi pertemuan diskusi bersama Kelompok Perempuan, Kelompok PKK dan Kader Posyandu. Tak kurang ada 35 peserta yang terdiri dari 33 perempuan dan dua orang laki-laki, mengikuti kegitan ini yang hampir semuanya perempuan.

Hari jumat  merupakan waktu libur beraktifitas bagi masyarakat kasepuhan Cibarani, khususnya akitifitas pertanian di sawah. Selain hari jumat, ada dua hari lagi yang pamali untuk aktifitas yang sama, yaitu hari Selasa dan Minggu. Sedangkan untuk kegiatan berkebun, mencari kayu bakar dan kegitan lainnya diperbolehkan.

Fasilitator menyampaikan maksud dan tujuan agenda hari ini, memantik diskusi bersama peserta terkait pengalaman berkebun, khususnya kebun pekarangan. Menariknya, hampir semua peserta memiliki pengalaman berkebun di perkarangan rumahnya.  Berangkat dari pengalaman itu, ada potensi dari masing-masing peserta yang mayoritas ibu rumah tangga kembali giat berkebun. Hal utama yang ditekankan dari kegiatan berkebun ini tujuannya untuk gizi keluarga dan anak. Mengingat fakta tentang gizi buruk, Kecamatan Cirinten menempati ranking teratas yang menyumbang angka stunting se kabupaten Lebak. Berangkat dari kegelisahan ini, maka perlu adanya kegitan kolaboratif dari kelompok perempuan, kelompok PKK dan Kader Posyandu.

Tujuan lain dari kegiatan berkebun yang bisa dipahami bersama yaitu menekan biaya pengeluaran rumah tangga, khususnya untuk kebutuhan pangan rumah tangga. Berkebun pekarangan juga dimaksudkan untuk memartabatkan lahan yang ada disekitar pemukiman. Biasanya lahan-lahan tersebut hanya dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah.

Pertemuan ini menyepakati pembentukan kelompok yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing RT, misalnya untuk memudahkan pengerjaan kelompok diusahakan berasal dari kampung yang sama dan atau bertetangga dekat. Dari kesepakatan bersama ada 7 kelompok terbentuk dari 4 kampung; Cibarani, Sukawari, Sempur, Gunung Batu dan Pasir Gembong sesuai dengan asal peserta. Selain ber kebun dengan cara berkelompok, peserta akan mengupayakan berkebun sesuai kebutuhan di halaman rumah masing-masing.

Sedangkan jenis-jenis sayuaran yang rencana akan ditanam mengusahakan dari benih yang tersedia di lokal, seperti cabe, tomat, kacang panjang, buncis dst. Sesuai dengan prinsipnya, agenda ini selain untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan anak, juga memartabatkan lahan dan pangan lokal. Harapannya, kerja kolaborasi ini menjadi percontohan pengelolaan kebun pekarangan yang baik, terutama di level Desa se-kecamatan Cirinten sebagai upaya menanggulangi banyaknya kasus gizi buruk (stunting). 

Penulis: Abdul Waris

Mengenali Perubahan Lingkungan, Nilai dan Aturan Adat Kasepuhan Pasir Eurih

Pada Jumat-Minggu, 14-16 Desember 2018 dilaksanakan Sekolah Lapang Hutan Adat (SLHA) Seri 2 di Desa Sindanglaya, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak. Peserta yang terlibat aktif dalam kegiatan ini adalah pemuda, tetua dan perempuan adat Kasepuhan Pasir Eurih. Selama tiga hari; peserta diajak untuk membuat peta partisipatif, perencanaan komunitas maupun mendapatkan beragam materi. Salah satu kegiatan SLHA Seri 2 ini berusaha menyelidiki …

Pelatihan Manajemen Keuangan Koperasi Kasepuhan Jagaraksa Mandiri

Jagaraksa – Banten, Koperasi Kasepuhan Jagaraksa Mandiri, Kasepuhan Karang telah diinisiasi sejak bulan Oktober 2017 yang lalu. Saat ini sudah dalam proses pengesahan di Kemenkumham. Hingga saat ini anggota Koperasi Jagaraksa Mandiri telah berjumlah 67 orang, 40 orang perempuan dan 27 orang laki-laki. Pada fase awal koperasi ini diperuntukkan bagi para penggarap hutan adat agar dapat meningkatkan perekonomian mereka. Tujuan …

Menekan Biaya Produksi Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Alami

Penulis: Novytya Ariyanti (Staff Knowledge Management RMI) Berupaya meminimalisir pengeluaran biaya produksi kebun pekarangan, 20 petani Perempuan Kasepuhan Karang mengikuti pelatihan pembuatan pupuk alami di Kampung Cibangkala, Desa Jagaraksa, Lebak, Banten. Demikian diungkapkan ketua tani kebun pekarangan Perempuan Kasepuhan Karang, Erah, setelah mengikuti pelatihan pembuatan pupuk alami, di rumahnya, Minggu (17/12). “Melalui pelatihan ini berharap kita dapat meningkatkan kemampuan untuk …

Terobosan Baru KWT Mandiri Kasepuhan Pasir Eurih

Penulis: Novytya Ariyanti (Staff Knowledge Management RMI) Sindanglaya- Kelompok Wanita Tani (KWT) Mandiri Kasepuhan Pasir Eurih membuat terobosan baru berupa produk pangan lokal; sistik ubi. Terobosan ini merupakan hasil dari pelatihan pengelolaan pangan lokal dan pengemasan produk melalui dukungan Program Peduli Fase III. Demikian ditegaskan oleh ketua KWT Mandiri Kasepuhan Pasir Eurih, Wawat, setelah mengikuti pelatihan pengelolaan pangan lokal, Minggu …

FESTIVAL HUTAN ADAT

Festival ini secara khusus akan menggaris-bawahi partisipasi generasi muda dalam pengelolaan hutan adat—untuk secara nyata memastikan terwujudnya jargon keberlanjutan “titipan anak incu” yang harus dimulai sejak hari ini. Pada kesempatan festival ini pula, diskusi tentang perempuan dan pengelolaan sumber daya alam akan dilaksanakan untuk member pemahaman kepada pengambil kebijakan dan masyarakat bahwa keterlibatan perempuan menjadi hal yang tidak lagi dapat …