Hari Tani Nasional 2015

oleh | Sep 30, 2015 | Agenda, Kampanye Publik

Petani Aliansi Masyarakat Nanggung Transformatif (AMANAT) dari Barat Bogor bersama Konsorsium Pembaruan Agraria, Yayasan RMI, WALHI, SAINS, Sawit Watch, JATAM dan berbagai organisasi gerakan sosial dan petani lainnya melakukan aksi dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional 2015 di depan Istana Negara, Senin lalu (21/9). Aksi yang menurunkan ribuan orang yang tergabung dalam Komite Aksi Hari Tani Nasional 2015 tersebut menyuarakan tuntutan kepada Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan reforma agraria sejati.

Selain itu, komite aksi juga menuntut pemerintah untuk membentuk Lembaga Pelaksana Reforma Agraria serta mendesak pemerintah untuk menghentikan kebijakan-kebijakan liberalisasi sumber-sumber agraria di bidang pertahanan, kehutanan, perkebunan, pertanian, pertambangan, dan pesisir-kelautan. Mereka menilai pelaksanaan reforma agraria melalui program redistribusi 9 juta hektar tanah harus dijalankan dengan berorientasi pada tujuan memperbaiki ketimpangan struktur agraria yang ada.

12042649_10207955255623592_124008203907311802_n

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria, Iwan Nurdin, menyatakan bahwa pemerintah harus mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan konflik agraria dengan menjadikan wilayah konflik agraria sebagai prioritas utama. Ia juga menegaskan dalam orasinya agar Pemerintah Indonesia serius melakukan pembangunan yang memerhatikan kesejahteraan rakyat mayoritas yang termarjinalkan.

Menurut Mardha Tillah, Manajer Kampanye dan Advokasi Rimbawan Muda Indonesia (RMI), kebakaran hutan tahunan di Sumatera dan Kalimantan, banjir berulang di Jabodetabek, dan berbagai bencana ekologis lainnya dapat dikurangi bila pemerintah serius memenuhi tuntutan ini. Ia melihat hal ini bukan hanya untuk kepentingan petani, nelayan dan rakyat mayoritas yang termarginalkan lainnya, tetapi juga untuk seluruh masyarakat yang tinggal di kota-kota besar sekalipun. Tillah menegaskan bahwa ini tentang Bangsa Indonesia.

Ditulis oleh: Indri Guli (Divisi Pengelolaan Pengetahuan RMI)
Sumber:
– Eman Sulaeman (Divisi Pemberdayaan Masyarakat RMI)
– Mardha Tillah (Divisi Kampanye dan Advokasi)
– kpa.or.id