Lebak-Elli Borge perwakilan dari Norad (Norwegia) untuk pertama kalinya berkunjung ke Kasepuhan Pasir Eurih untuk melihat pertanian organik yang dilakukan oleh kelompok wanita tani Kasepuhan Pasir Eurih, demikian ditegaskan oleh Project Manager Program Peduli, Fahmi Rahman, Rabu (04/10).
“Kunjungan Norad merupakan suatu kebanggan bagi warga Kasepuhan Pasir Eurih, khususnya KWT Pasir Eurih sebagai pengerak pertanian organik di Kasepuhan Pasir Eurih, kata Fahmi.”
Pada kunjungan ini turut hadir perwakilan dari kedutaan dari Norwegia, Kepala Desa Sindanglaya, dan perwakilan ibu-ibu kelompok wanita tani serta tokoh masyarakat Kasepuhan Pasir Eurih.
Salah satu anggota KWT, Rosmini (26) mengatakan bahwa dia merasa senang karena bisa berbagi cerita langsung tentang proses pertanian organik yang baru berjalan selama tiga bulan ini. Salah satu hal yang diceritakan ialah mengenai manfaat dari kegiatan KWT, mereka merasakan lebih produktif dan aktif dalam keseharian. Misalkan, saat perkumpulan kelompok, selain mengurus kebun, mereka juga berdiskusi terkait rencana ke depan yang akan dilakukan.
Menurut Elli Borge, ia sangat beruntung bisa mendengarkan dan menyaksikan secara langsung bagaimana kegiatan pertanian organik yang dilakukan oleh kelompok perempuan Kasepuhan Pasir Eurih.
“Di sini saya merasakan energi yang sangat positif, terutama jika melihat perkembangan yang sangat progresif dari kegiatan yang mereka lakukan. Sebagiamana yang dikatakan oleh perwakilan KWT, bahwa mereka tidak hanya mengalami peningkatan secara ekonomi, melainkan juga meningkatnya kemampuan untuk lebih aktif dalam berkegiatan dan menyampaikan pendapat, kata Elli.”
Elli juga menyampaikan bahwa kelompok perempuan ini terlihat sangat kompak dan mempunyai jiwa solidaritas yang tinggi dalam berkegiatan, sehingga tidak heran selama tiga bulan ini mereka sudah mendapatkan keuntungan dan manfaat dari kegiatan pertanian organik.
Sementara itu, Nita Irawati Murjani perwakilan dari kedutaan Norwegia menegaskan bahwa Norad ini memang konsen kepada kesetaraan gender. Dan hal tersebut bisa ditemukan di Kasepuhan Pasir Eurih.
“Tidak salah, kami memilih tempat Kasepuhan Pasir Eurih sebagai tempat untuk belajar tentang semangat perempuan-perempuan dengan pertanian organik, pungkas Nita.”
***
Penulis: Novytya A (Staf Pengelolaan Pengetahuan RMI)