The World Environmental Day is one instrument which driven by UN for increasing awareness, encouraging attention and political action on environmental issue at international level. As belonging to the whole community, the World Environmental Day give opportunity for all people to be part of the global action on protection and natural resources management for sustainable livelihood, also encourage the environmental friendly life style.
For us in Bogor, celebrating the World Environmental Day coincide with the anniversary of 532 years of Bogor City. We and our volunteers initiate for conducting action called “Bogor Speaks”. Through this action, we collect all ideas and hopes from Bogor people especially related with environmental issue. We make video to document these. We conducted this activity on car free day area at Jalak Harupat Street and Sempur Ground, on Sunday June 8th, 2014 started from 07.00 until 08.30 am. Many people who participated to give their ideas and hope including children, youth, adult, both men and women.
Hari lingkungan hidup se-Dunia merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh PBB untuk meningkatkan kesadaran, mendorong perhatian dan tindakan politik di tingkat dunia dalam isu lingkungan. Sebagai milik seluruh masyarakat, hari lingkungan se – Dunia memberi kesempatan kepada semua orang untuk menjadi bagian dari aksi global dalam menyuarakan proteksi terhadap planet bumi, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan serta gaya hidup yang ramah lingkungan.
Di Bogor, perayaan hari lingkungan tahun bertepatan dengan Hari Jadi Kota Bogor ke 532. Pada kesempatan ini saya dan rekan-rekan relawan Bogor menginisiasi untuk melakukan serangkaian kegiatan kampanye yang kami namakan “Bogor Speak”. Dalam kegiatan ini kami mengumpulkan semua ide dan harapan masyarakat Bogor khususnya dalam isu lingkungan dalam bentuk audio visual. Pengumpulan ide dan harapan dari masyarakat Bogor kami lakukan di area car free daydi Jl. Jalak Harupat dan lapangan Sempur Bogor, pada hari Minggu tanggal 8 Juni 2014. Bogor Speak kami mulai pukul 07.00 hingga 08.30 . Banyak warga yang turut serta berpartisipasi dalam memberikan ide dan harapannya. Orang tua, anak muda, pria dan wanita turut serta dalam memberikan ide dan harapan mereka bagi kota Bogor dalam bentuk lisan dan tulisan. “YES WE CARE….” Thus the sentence that came from the cycling community at Bogor Speaks. Though still young with unique style, they really care to Bogor City. They want Bogor City always keep green and clean. For the elderly people, they identify Bogor City as green, clean and comfortable city in the past so they hope Bogor City could keep that situation in the future.
After gathering ideas and hope from people, we move on other activity with GRAK community. We conducted MULUNG, taking out the trash surrounding the Sempur Ground and along the way. At the beginning we think that cleaning the trash is under government responsibility. But we should understand that we also take responsible on our environment. Young people should strongly understand that……don’t humble for MULUNG (taking out the trash on the public area).
We give our honor to young people who care to environment such as GRAK community that conduct MULUNG every week. Because the other people throw away the trash easily along the street or at the ground/park. When we conducted MULUNG with GRAK community, we started with sing our national anthem ‘Indonesia Raya’ in the front of Bogor Palace then taking out the trash along the way until Sempur Ground.
Although we took only several minutes, we collected a lot of garbages. So sad that many people only looked at us and still throwing away the trash easily. But we expect that our small action could give inspiration to Bogor people who want keep Bogor City always green and clean. GRAK community always do MULUNG every week, ‘small action to big chance’. After finished MULUNG, then the garbages transported by Bogor City Cleaning Division.
All ideas and hope from Bogor people will gather on visual report (video), then we will send to decision makers as inputs for policy making especially in Bogor City.
Written by: Siti Solihat
(Office Division of RMI)
YES WE CARE…. itulah kalimat yang diucapkan oleh kelompok anak muda dari komunitas bersepeda dalam Bogor Speak kemarin. Meski muda, meski bergaya urakan mereka sadar bahwa mereka sangat peduli dengan kota Bogor yang bersih, ramah dan nyaman. Mereka sadar Bogor yang hijau harusnya sejuk bukan panas. Tak hanya kelompok bersepeda anak muda saja yang berpartisipasi memberikan harapannya dalam Bogor Speak ini, kelompok bersepeda dari kelompok orang tua pun menyuarakan ide dan harapan mereka untuk Bogor yang lebih baik khususnya dalam isu lingkungan. Bagi orang tua seperti mereka, Bogor yang dulu hijau, bersih dan nyaman esokpun harus tetap begitu.
Setelah mengumpulkan ide dan harapan, kami melanjutkan kegiatan bersama komunitas GRAK Bogor. Kegiatan yang kami lakukan adalah MULUNG,, yaaa mulung sampah di area setelah car free day berakhir. Awalnya sayapun berpikir untuk apa kita turut serta memulung sampah disana, bukankah urusan kebersihan adalah tanggung jawabnya pemerintah melalui Dinas Kebersihan??? Lalu jika kita yang mengambil peran itu, dimana peran Dinas Kebersihan?? Disadari atau tidak, kebersihan lingkungan bukanlah tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab kita semua. Kita yang muda harusnya lebih menyadari itu… bukan hanya memandang sebelah mata kegiatan MULUNG.
Kagum rasanya kepada mereka yang masih muda yang sudah peduli pada lingkungan. Komunitas GRAK ini setiap minggunya rutin melakukan operasi semut di Car free day, sementara kita setiap minggunya rutin membuang sampah di kawasan car free day. Sungguh suatu kebiasan yang sangat terbalik bukan??. Kegiatan mulung kita awali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan Istana Bogor dan kemudian dilanjutkan dengan aksi mulung dimulai dari pintu depan istana Bogor hingga Lapangan sempur.
Tak banyak waktu yang kami habiskan dalam melakukan aksi mulung, hanya beberapa menit saja tetapi sampah yang kami kumpulkan amatlah banyak. Miris sekali rasanya saat kami memunguti sampah di sepanjang jalan sementara warga lain hanya sibuk melihat aksi kami yang mereka anggap aneh dan tidak berguna. Lebih miris lagi saat kami sibuk memunguti sampah sementara orang-orang malah sibuk membuang sampah sembarangan.
Kami hanya berharap aksi kecil kami yang hanya mulung sampah ini bisa memberikan inspirasi bagi warga Bogor untuk tidak membuang sampah sembarangan. Meski sampai dengan saat ini belum ada perubahan yang sangat berarti dari warga Bogor khususnya untuk tidak membuang sampah sembarangan, komunitas GRAK Bogor ini akan senantiasa berkegiatan rutin “mulung” di car free day. Mereka sadar bahwa perubahan besar dimulai dari suatu kegiatan yang paling kecil. Teringatkan motto mereka “Semut Kecil.. Guncangkan Dunia..” setelah selesai, semua sampah yang kami dapat dikumpulkan untuk kemudian diangkut oleh dinas kebersihan setempat.
Semu ide dan harapan dari warga Bogor dalam Bogor Speak akan kami rangkai dalam sebuah laporan yang kreatif, yang nantinya kami sampaikan kepada para pengambil kebijakan dan menjadi salah satu masukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan khususnya di kota Bogor.
Ditulis Oleh: Siti Solihat
(Divisi Kantor RMI)