Menggali potensi lokal menuju kemandirian desa saat ini tengah digalakkan oleh masyarakat adat Kasepuhan Pasir Eurih. Para pemuda, perempuan, dan tokoh masyarakat berkumpul pada hari Rabu, 20 Maret 2019 di Desa Sindanglaya, Kabupaten Lebak, Banten.
Masyarakat berdiskusi untuk memusyawarahkan produk unggulan yang bernilai ekonomi, yang bisa menjadi kendaraan mereka dalam mencapai kemandirian ekonomi. Dari 8 produk yg diunggulkan seperti padi, aren, pisang, cengkeh, kayu, kopi, karet, dan durian. Diputuskan untuk memberi perhatian lebih pada padi, aren, pisang. Musyawarah ini jg merupakan kesempatan bagi mereka untuk memperkuat konsep wirausaha melalui organisasi Komunitas Pemuda Adat Kasepuhan (KOMPAK) dan Kelompok Wanita Tani (KWT).
KWT sendiri adalah sebuah kelompok masyarakat di lingkungan wilayah Kasepuhan Pasir Eurih yang didirikan pada tahun 2017. Adapun anggotanya adalah perempuan adat yang berada di Kasepuhan pasir eurih. Dengan tujuan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kreatifitas agar perempuan adat lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi persoalan ekonomi. “Ingin memajukan kaum perempuan agar kedepannya lebih maju dan ada kegiatan selain bertani di sawah,” kata Wawat, Ketua KWT.
Sementara KOMPAK merupakan sebuah organisasi kelompok masyarakat di lingkungan wilayah Kasepuhan Pasir Eurih yang didirikan pada tahun 2018. Adapun anggotanya adalah para generasi muda adat yang berada di Kasepuhan pasir eurih. Dengan tujuan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kreatifitas agar generasi muda adat lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi persoalan ekonomi. Selain itu, KOMPAK juga mengajak pemuda yang ada di lingkungan Kampung Pasir Eurih senantiasa menjaga adat dan tradisi warisan karuhun yang ada di kampung Pasir Eurih.
Penulis: Siti Marfu’ah