Search

Kabar Terbaru

Diskusi Daring Generasi Muda: Disaring 1.0 – Penyakit Manusia dan Hewan Liar, Berhubungankah?

Istilah Covid 19 (Corona Virus Disease 19)  begitu populer sejak akhir 2019 dan awal tahun 2020. Istilah ini adalah sebutan bagi penyakit yang disebabkan oleh virus dan sudah melumpuhkan segi-segi kehidupan manusia. Virus ini melumpuhkan sektor ekonomi, sosial dan berdampak terhadap lingkungan. Awalnya Covid 19 terdeteksi di kota Wuhan, Cina dan diduga berasal dari konsumsi hewan liar (kelelawar) oleh manusia. Walaupun belum ada bukti-bukti yang kuat, namun penyebaran penyakit dari hewan liar ke manusia memang sering terjadi. Untuk melihat hubungan itu Relawan 4 Life melakukan Diskusi Daring (Disaring) dengan tema “Penyakit Manusia dan Hewan Liar, Berhubungankah?”.

Disaring merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh anak muda yang aktif di Relawan 4 Life, seperti Siti Marfu’ah, Meilinda Amin, Sari Ramadhanti, Ali Alijihad, dan Alfina Khairunnisa. Kegiatan ini dibuat untuk berbagi pengetahuan di kalangan anak muda yang sedang melakukan physical distancing di tengah pandemi yang terjadi saat ini.

Sebagai kegiatan yang mendukung gerakan #dirumahaja, diskusi ini dilakukan secara online melalui aplikasi Zoom, pada Sabtu, 11 April 2020. Disaring diikuti oleh 34 orang, yang terdiri dari 19 orang perempuan, dan 15 orang laki-laki. Peserta berasal dari latar belakang aktivis  mahasiswa, pemerhati pendidikan, pekerja profesional dan aktivis sosial-lingkungan.

Narasumber utama pada acara ini  adalah drh. Pebi Purwo Suseno dan didukung oleh beberapa orang narasumber tambahan. Narasumber utama saat ini aktif sebagai Focal Point Nasional Unit Komunikasi Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), Contact Point Grup Komunikasi ASEAN untuk Perternakan, dan anggota ad hoc kelompok OIE terkait rabies. Sebagai narasumber tambahan adalah drh. Andri Jatikusumah, drh. Elly Sawitri Siregar,  drh. Ahmad Gozali dari FAO – Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases (ECTAD) yang mengikuti diskusi dan menambahkan informasi-informasi penting lainnya.

Materi Apa Saja yang Disampaikan?

Pada awal sesi, narasumber memperlihatkan sebuah infografis perbandingan terkait pandemi-pandemi yang pernah terjadi dalam sejarah dunia. Infografis tersebut menunjukkan bahwa telah banyak terjadi penularan virus-virus yang mematikan sejak dahulu hingga saat ini, seperti SARS, MERS, hingga Black Death yang sangat mematikan dengan korban lebih dari 200 juta orang (menurut catatan wikipedia, Black Death membunuh 2 dari 3 orang di Eropa pada abad 14).

Narasumber juga menjeaskan tentang Penyakit Infeksi Baru/Berulang (PIB). Terdapat beberapa kategori dalam pengelompokkan PIB, yakni:

  1.   Penyakit infeksi yang sudah dikenal tapi menyebar ke area baru atau populasi baru.
  2.   Infeksi baru yang sebelumnya tidak ada kemudian menginfeksi populasi.
  3.   Penyakit infeksi lama yang memiliki insidensi yang sangat rendah/tidak ada namun muncul kembali.
  4.   Penyakit infeksi yang biasa ditemukan di suatu spesies tertentu namun ditemukan pada spesies baru.

Narasumber menerangkan pada awalnya PIB hanya menular di dalam satu lingkaran, seperti hanya menular antar manusia, atau antar hewan domestik, maupun antar hewan liar. Namun beberapa faktor seperti teknologi dan industri, gangguan manusia, kontak antara hewan-hewan liar, manipulasi ekologi menyebabkan PIB menyebar menjadi antara manusia dengan hewan domestik, maupun sebaliknya, hewan domestik dengan hewan liar dan sebaliknya, serta manusia dengan hewan liar maupun sebaliknya. Penyebaran-penyebaran tersebut menjadi semakin masif karena didukung dengan adanya kemudahan dalam melakukan perjalanan dan pertumbuhan populasi dunia yang sangat pesat.

Paparan selanjutnya adalah mengenai zoonosis. Zoonosis adalah penyakit atau infeksi yang dapat menular secara alami dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Hingga saat ini diketahui bahwa 60% dari penyakit atau infeksi yang diderita manusia bersifat zoonosis.

Hal-hal yang perlu diketahui tentang zoonosis sendiri adalah variabel-variabel atau faktor-faktor pemicu munculnya zoonosis dari satwa liar, seperti faktor densitas populasi manusia dan densitas spesies hewan. Menurut narasumber, proporsi virus pada satwa liar yang dapat ditularkan ke manusia, tertinggi ditemukan pada hewan mamalia bersayap (chiroptera), primata, dan hewan pengerat (rodentia).

Diskusi berlanjut cukup seru karena sangat banyak pertanyaan dari peserta, yang sebagian besar merupakan anak muda, yang ingin tahu lebih dalam mengenai hubungan antara penyakit manusia dengan hewan liar, serta kerusakan lingkungan yang terjadi. Karena waktu yang terbatas, tidak semua peserta dapat menyampaikan pertanyaannya. Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta adalah seperti:

  • Implementasi one health di Indonesia: siapa yang mengimplementasikan, bagaimana, dan sejak kapan diimplementasikan? Narasumber menjawan dengan menjelaskan implementasi one health di Indonesia yang berjalan dengan cukup baik sejak dahulu, dan koordinasi antar sektor yang sudah terjadi. 
  • Kenapa hewan chiroptera, primata dan rodentia itu harus diwaspadai dibandingkan hewan lainnya dalam penyebaran penyakit zoonosis? Narasumber menjawab dengan menginformasikan kesamaan/kedekatan jenis virus yang ada pada hewan-hewan tersebut dengan virus yang menyerang manusia, sehingga kemungkinan penyebaran penyakit zoonosis terjadi cukup tinggi. 
  • Bagaimana cara melakukan pencegahan di masyarakat yang tinggal di hutan, yang kebiasaan hidupnya berburu hewan liar? Narasumber menjawab bahwa apabila terpaksa atau sudah menjadi bagian dari budaya, maka pencegahan zoonosis seperti memasak makanan sampai masak dapat mengurangi kemungkinan timbulnya penyakit zoonosis.

Diskusi ini diakhiri dengan pemaparan narasumber mengenai cara pencegahan zoonosis, seperti mempererat pengawasan terhadap hewan-hewan yang memiliki resiko tinggi dalam menularkan virus kepada manusia ataupun sebaliknya, melakukan pengawasan dan meminimalisasi resiko terhadap orang-orang yang memiliki kontak langsung dengan hewan-hewan liar, serta meningkatkan keamanan dan pengawasan terhadap hewan-hewan liar.

Untuk info lebih lengkap mengenai Disaring “Penyakit Manusia dan Hewan Liar, Berhubungankah?”, bisa baca materi dan notulensi  di link: https://drive.google.com/open?id=1kdL8ZQDZpf7wvZ2jI0h1W_LiQ8nuO-EB

Tulisan ini juga bisa dibaca di link: https://relawan4life.wordpress.com/2020/04/15/disaring-1-0-penyakit-manusia-dan-hewan-liar-berhubungankah/

Penulis: Siti Marfu’ah 

 

Recent News

Lowongan Kerja Staf KM
Lowongan Pekerjaan Staf Pengelolaan Pengetahuan
Staf Keuangan
Lowongan Staf Keuangan RMI-Indonesian Institute for Forest and Environment
3
MEMPERKUAT KOMUNITAS MELALUI INDUSTRI ROTAN: STRATEGI INKLUSIF UNTUK KEBERLANJUTAN DAN KEADILAN SOSIAL
Foto Artikel  (15)
Menguatkan Inisiatif: Langkah Lanjutan Mendorong Pendidikan Kritis Kontekstual pada Generasi Muda
WhatsApp Image 2024-10-08 at 20.21
Semiloka “Hutan adat untuk Kesejahteraan Lahir batin Masyarakat Adat”
1
Forum Perempuan Seri Kedua: Keadilan dan Hak-Hak Perempuan Dalam Pembangunan di Kampung
SAMPUL DEPAN BUKU KAMPUNG KATONG
Kampung Katong
unnamed
Melanjutkan Aksi: Memperdalam Peran Generasi Muda dalam Fasilitasi Pendidikan Kritis dan Kontekstual
1-3
Sepuluh Tahun Jokowi Ingkar Janji kepada Masyarakat Adat
4-1
Tingkatkan Kemampuan Fasilitasi, Alumni Pelatihan Fasilitator Pendidikan Lingkungan Terlibat dalam kegiatan Jelajah Kasepuhan Cirompang
Follow by Email
YouTube
YouTube
Instagram