Lebak– Kelompok Wanita Tani (KWT) Kasepuhan Pasir Eurih, Lebak Banten pertama kali panen sayur organik setelah pelatihan pertanian organik pada akhir bulan Juli 2017, Rabu (13/09).
[metaslider id=2432]
Ketua KWT Pasir Eurih, Wawat, mengungkapkan bahwa panen ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu, sebab mereka berharap tidak lagi menunggu sayur datang ke kampung mereka, melainkan sayur hasil dari tamanan mereka sendiri.
Hal tersebut yang mendasari dicetuskannya pelatihan pertanian organik, di mana perempuan-perempuan Kasepuhan Pasir Eurih merasa resah jika mereka setiap hari harus menunggu datangnya sayur ke kampung mereka, mengapa mereka tidak menanamnya sendiri? Namun untuk menanam sendiri, mereka merasa membutuhkan adanya pelatihan untuk pengolahan lahan dan pupuk organik, karena selama ini meraka hanya menanam sayuran dipekarangan rumah mereka dan sebagian besar menggunakan pestisida sebagai pupuk. Kemudian RMI melalui Program Peduli membuat pelatihan pertanian organik yang pada waktu itu diikuti oleh 38 Perempuan Kasepuhan Pasir Eurih. Setelah kegiatan tersebut fasilitator dari RMI turut mendampingi proses penaman caisim, mulai dari pengolahan lahan, pembibitan, penyemaian, hingga proses perawatan dan pemanenan.
Luas lahan yang ditanam caisim kurang lebih 50 Meter, menghasilkan 15kg caisim, 10kg diantaranya dijual ke masyarakat dan beberapa tukang bakso sedangkan 5kg dibagikan kepada anggota kelompok. Mereka menjualnya dengan hitungan perikat yang dipatok harga sekitar Rp.2.000,-. Hasil dari penjualan pertama ini akan mereka masukkan ke kas kelompok, yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan kelompok.
Menurut Wawat, panen caisim ini merupakan bentuk keseriusan mereka dalam mempraktekkan hasil pelatihan dan mengkombinasikan dengan pengatahuan mereka. Awalnya kekhawatir muncul jika kebun mereka tidak berhasil panen, sebab diawal-awal proses perawatan sayur tidak bisa tumbuh dengan subur, karena tidak adanya hujan dan juga ada hama yang menyerang daun caisim. Kemudian untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, mereka membuat jadwal piket untuk menyirami tanaman dan memberikan pupuk organik secara teratur.
Tindak lanjut setalah panen ini mereka akan mengolah lahan mereka supaya tetap subur, menyiapkan formula pupuk organik untuk mengatasi hama yang menyerang pada daun tanaman, serta menanam tanaman sayur jenis lainnya. Selain itu, mereka berkeinginan untuk mengajak perempuan-perempuan Kampung Pasir Eurih untuk terlibat dalam kebun organik ini.
Lebih lanjut, Direktur Eksekutif RMI, Mardha Tillah, mengatakan bahwa perlu memastikan keberlanjutan kegiatan yang dilakukan oleh KWT Pasir Eurih ini melalui pendampingan.
***
Penulis: Novytya Ariyanti (Staf Pengelolaan Pengetahuan RMI)